Sejarah Penemuan Televisi

 

TV Digital Surabaya - Televisi merupakan media komunikasi yang berfungsi menerima gambar dan suara dalam waktu yang bersamaan baik itu yang monokrom (hitam putih) ataupun yang berwarna. Kata televisi berasal dari kata tele yang berarti jauh dan kata visio yang berarti penglihatan. Boleh di artikan televisi merupakan alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.

Di Indonesia televisi masyarakat menyebut dengan kata tivi, teve atau tipi. Kata televisi sering di kaitkan dengan kotak televisi, siaran televisi atau juga berkaitan dengan transmisi televisi. Penemuan televisi ini disejajarkan dengan penemuan roda untuk kendaraan. Mengapa demikian? hal ini di karenakan penemuan roda dan televisi mampu merubah peradaban kehidupan manusia.

Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik dan elektronik untuk merekam, menampilkan dan menyiarkan gambar visual. Gambar pertama yang bisa di kirimkan lewat elektrik adalah melalui mesin faksimili mekanik sederhana pada yang di kembangkan pada akhir abad 19 yang di sebut dengan teleponoskop yang artinya konsep gabungan telepon dan gambar bergerak.

Ide yang menggunakan sistim pemindaian gambar untuk mengirimkan gambar pertama kali di lakukan pada tahun 1881 yang menggunakan " pantelegraf " yaitu menggunakan sistim mekanisme pendulum. Inilah yang di sebut konsep "perasteran" proses merubah gambar menjadi arus gelombang elektrik

Penerapan Cakram Nipkow pada tahun 1880-an

Pada tahun 1884, Paul Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa 23 tahun di Jerman, mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan cakram Nipkow, sebuah cakram berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakram yang digunakan dalam proses perasteran. Setiap lubang cakram itu diposisikan dengan selisih sudut yang sama agar dalam setiap putarannya cakram tersebut dapat meneruskan cahaya melalui setiap lubang hingga mengenai lapisan selenium yang peka cahaya yang menghasilkan denyut elektrik. Seiring dengan peletakan posisi gambar yang difokuskan dipusat cakram, setiap lubang akan memindai setiap "iris" horizontal dari keseluruhan gambar. Alat buatan Nipkow ini tidak benar-benar dapat dipraktekkan karena ribet dan hingga adanya kemajuan dalam teknologi tabung penguat. Namun, alat tersebut hanya dapat memancarkan gambar "halftone" dikarenakan lubang dengan posisi tertentu dengan ukuran berbeda-beda melalui kabel telegraf atau telepon.

Rancangan selanjutnya setelah di temukannya cakram Nipkow adalah menggunakan pemindai mirrordrum berputar sebagai perekam gambar dan tabung sinar katode (CRT) sebagai perangkat tampilan. Pada 1907, seorang ilmuwan Rusia, Boris Rosing, menjadi penemu pertama yang menggunakan CRT dalam perangkat penerima dari sistem televisi eksperimental. Dia menggunakan pemindai "mirror-drum" untuk mengirim gambar geometrik sederhana ke CRT. Namun, untuk merekam gambar bergerak masih tidak dapat dilakukan, karena kepekaan detektor selenium yang rendah.
 

Penemuan John Logie Baird pada tahun 1920 an

Penemu asal Skotlandia, John Logie Baird berhasil menunjukan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada tahun 1925, diikuti gambar bergerak monokrom pada tahun 1926. Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar beresolusi 30 baris (cukup untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan spiral ganda. Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik tidak lagi digunakan. Pada tahun 1927, Baird juga menemukan sistem rekaman video pertama di dunia, yaitu "Phonovision", yaitu dengan memodulasi sinyal output kamera TVnya ke dalam kisaran jangkauan audio, dia dapat merekam sinyal tersebut pada cakram audio 10 inci (25 cm) dengan menggunakan teknologi rekaman audio biasa.

Pada 1926, Kálmán Tihanyi seorang insinyur Hungaria, merancang sistem televisi dengan perangkat pemindaian dan tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip "penyimpanan isi" di dalam tabung pemindai atau yang sekarang di sebut dengan kamera


Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan sistem televisi dengan mirrordrum yang menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan resolusi gambar 100 baris.

Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50 tingkap yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari Washington, D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio dari Whippany, New Jersey. Ives menggunakan layar penayang sebesar 24 x 30 inci (60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover.

Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup, dimana temuannya ini pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928.


Demikian sejarah singkat yang mungkin bisa membantu anda untuk mengetahui tentang sejarah penemuan televisi. Baca juga artikel tentang perkembangan televisi di Indonesia
 

0 comments:

Post a Comment